Rabu, 08 Mei 2013

Hampir di Copet dan Nonton Aksi Copet...!!!



Assalamu’alaikum…

Guys…

Masih pada inget ga sama bang NAPI???
Meski sekarang-sekarang ini si Bang Napi dah jarang muncul di layar TV tapi pesanya selalu terngiang di telinga ane… bunyi pesannya yang gini nih “Kejahatan bisa terjadi dimana-mana, kejahatan bisa terjadi karena ada kesempatan, jadi WASPADALAH….!!!”

Kurang lebih begitu gusy…

Kenapa ane ngebahas bang Napi karena kali ini ane mau berbagi pengalaman ane yang lumayan bikin ane merinding dan tiada henti mengucap syukur Alhamdulillah karena Allah SWT telah melindungi ane dari orang-orang yang hendak berbuat Zalim dan memperlihatkan usaha-usaha orang yang akan melakukan kezhaliman sesama umat manusia hingga dengan kejadian itu ane dapat mengambil ibrah atau pelajaran…

Ada 2 cerita yang ane alami :

Pertama hampir jadi korban pencopetan, saat itu tepatnya hari kamis tanggal 21 April 2013, Ane naik Bus umum jurusan Bekasi-Bogor menuju terminal Baranang Siang, saat itu ane pake tas ransel lumayan besar yang berisi notebook, Al-Qur’an Kecil, Jacket dan sepasang pakaian ganti serta tempat pensil yang isinya dompet dll, sebelum perjalan pulang ane udah siap siaga dengan mengepak tas serapih mungkin dan meletakkan barang-barang yang lebih beharga didalam bagian tas yang kira-kira lebih aman untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, karena ane selalu ingat pesan Ummi dan keluarga harus berhati-hati apalagi ingat pesan bang Napi “Waspadalah…!!!”

Ane yakin tas ane udah aman, dan selama perjalanan ane pegang tas dibagian depan agar lebih aman, setelah kuarang lebih 4 jam berada di dalam Bis akhirnya tepat jam 13.45 sampai di daerah Terminal Baranang Siang, ane udah merencanakan turun sebelum terminal untuk ke Masjid Raya soalnya ane belum sempat solat Zhuhur “ Astaghfirulloh… telat solatnya, mudah-mudahan temen-temen ga kaya ane ya telat solat…”
Bis sudah mendekati terminal, ane siap-siap untuk turun dan ane lupa tas ane gendong dibelakang punggung, saat ane ngantri keluar dari bis menuju pintu ane ngerasa ada yang mendesak-desak dibelakang ane dan ane ngerasa ada suara ret sleting yang dibuka, perasaan ane mulai ga enak ane langsung meraba bagian belakang tas ane,saat itu kondisinya susah banget untuk memindahkan tas kebagian depan akhirnya ane cepat-cepat turun, saat ane turun langsung ane balikin tas, “ Innalillahi, ternyata benar kedua bagian tas ane sudah terbuka dan Alhamdulillah tidak ada satupun barang yang raip diambil sang copet, beberapa detik kemudian ane mulai tersadar bahwa si calon pencopet itu seorang laki-laki yang selama di bis duduk tepat dibelakang kursi yang ane tempati, dan saat bergegas turun dari bis si lelaki itu membawa sweater yang selalu ia lipat dikedua tangannya dibagian depan tak tiknya :

Si pencopet siap siaga dengan membawa sweater untuk dapat menutupi barang yang ia copet, dan saat turun baik itu berhasil atau gagal si pencopet langsung lari naik bis atau kendaraan umum yang ada didepannya.

Cerita ke 2, ane melihat 2 pencopet yang sedang beraksi di bawah jembatan penyebrangan daerah paledang, dekat stasiun Bogor.

Gini ceritanya, saat itu tepatnya sekitar jam 10.00 hari minggu tanggal 14 April 2013, ane berangkat dari ruman naik Angot 12 jurusan Cimanggu-Pasar Anyar, tujuannya mau ke Taman Kencana ada Liqo mingguan disana bareng akhwat-akhwat BADARIS BOGOR tapi sebelumnya kumpul di Stasiun Bogor  untuk ketemu sang Mentor Pengisi Liqo yang berasal dari Jakarta.

Saat itu angkot yang ane tumpangi ngetem di bawah jembatan penyebrangan, kondisi ane dalam angkot sendirian, ga ada penumpang lain hanya ada supir dan temannya yang duduk di bangku depan, posisi ane duduk di belakang supir dan tiba-tiba ada pertunjukan yang tak terduga tersuguh dihadapan ane ada 2 orang laki-laki berawak sedang tak terlalu tinggi ataupun pendek, sedang celinguk celinguk mencurigakan seperti sedang mencari mangsa segar dan apa yang terjadi gusy…???_ _ _ _ _ _ _ _

Dua orang tersebut kita langsung sebut aja si pencopet 1 dan 2, dapet mangsa yang empuk, ada seorang laki-laki yang berjalan dari arah stasiun bogor menuju arah ciomas, menggendong tas rancel besar dipunggungnya, si pencopet 1 mulai berlari pelan mengejar laki-laki bertas besar itu, perlahan si pencopet 1 meraih tas besar itu sambil berjalan mengikuti langkah si lelaki sambil berusaha membuka tas itu tapi saking cepatnya si mangsa berjalan si pencopetpun kewalahan merasa kesulitan membuka tas itu lalu dia berkata sesuatu atau memberikan kode kepada si pencopet 2 yang berada tak jauh dari lokasi si pencopet 2, dari mimik wajah dan bibir si pencopet 1 berkata pada si pencopet 2 “ Susah Euy, cari yang lain…”

Selang beberapa saat, setelah ke 2 pencopet itu celingak celinguk cari mangsa yang empuk, kemudian dapat mangsa empuk yang tak jauh berbeda dengan mangsa sebelumnya yang gagal ia copet, namun mangsa yang satu ini berarah ke stasiun dan si pencopet 1 mulai beraksi kembali mengikuti langkah si mangsa 2, namun si mangsa 2 memiliki pergerakan dan respon yang baik, ia merasakan kehadiran si pencopet 1 yang mulai menggerayangi tasnya dan segera membalikan tasnya, lalu si pencopet 1 bergegas melangkahkan kaki dengan lihai seolah tak melakukan apa-apa sedangkan si pencopet 2 hilang dari pantauan ane.

Peristiwa itu sangat cepat kurang dari 10 menit, mungkin sekitar 5 menit, saat peristiwa itu rasanya mulut ini ingin teriak, dan menggerakan badan ini keluar untuk melakukan sesuatu ane merasa gerah melihat kemunkaran yang terjadi di hadapan mata ane, tapi apa daya rasa takut dan khawir ini membiarkan ane hanya duduk terdiam di dalam angkot hanya mampu berdzikir dan berdoa agar pencopet itu gagal melakukan aksinya, sampai akhirnya ada seorang penumpang ibu-ibu yang masuk kedalan angkot yang ane tumpangi, saat peristiwa yang terjadi pada mangsa 2 ane menunjukan peristiwa itu pada ibu-ibu yang baru saja masuk angkot, karena ane merasa gelisah dan mencoba ingin berbagi agar si ibu pun tau betapa rawannya daerah itu.

Ane ga habis fikir kedua pencopet itu dengan santai melakukan aksinya di tempat umum dan ramai, dihadapan jejeran PKL ( Padagang Kaki Lima ) dan disekitar jejeran tempat ngetemnya angkot-angkot dari berbagai jurusan, dan ane rasa ga mungkin supir-supir angkot dan pedagang sekitar tempat itu tidak melihat peristiwa itu, selain itu tak jauh dari lokasi tepatnya didepan jembatan ada LAPAS ( Lembaga Pemasyarakatan ) PALEDANG…

Kemanakah aparat keamanan setempat???
Dimana kepedulian masyarakat sekitar???
Mungkinkah mereka semua sama seperti ane merasa takut untuk bertindak???
Takut hal yang berbahaya malah mengancam diri mereka sendiri???
Wallahu A’lam Bishowab…

Ya Rabb…
Engkaulah sebaik-baik pelindung, maka lindungilah kami dari orang-orang yang hendak berbuat dzalim kepada kami, dan karuniakanlah hidayahmu kepada orang-orang yang hendak berbuat dzalim dan terbiasa melakukan kedzaliman serta kemungkaran, agar mereka kembali kejalan-Mu, yaitu jalan yang Engkau Ridhoi.. Aamiin aamiin ya rabbal ‘alamiin…

Semoga postingan pengalaman ane kali ini bisa lebih bermanfaat dan meningkatkan kewaspadaan kita dimanapun kita berada…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar