Assalamu’alaikum…
Guys…
Masih pada inget ga sama bang
NAPI???
Meski sekarang-sekarang ini si
Bang Napi dah jarang muncul di layar TV tapi pesanya selalu terngiang di
telinga ane… bunyi pesannya yang gini nih “Kejahatan bisa terjadi dimana-mana,
kejahatan bisa terjadi karena ada kesempatan, jadi WASPADALAH….!!!”
Kurang lebih begitu gusy…
Kenapa ane ngebahas bang Napi
karena kali ini ane mau berbagi pengalaman ane yang lumayan bikin ane merinding
dan tiada henti mengucap syukur Alhamdulillah karena Allah SWT telah melindungi
ane dari orang-orang yang hendak berbuat Zalim dan memperlihatkan usaha-usaha
orang yang akan melakukan kezhaliman sesama umat manusia hingga dengan kejadian
itu ane dapat mengambil ibrah atau pelajaran…
Ada 2 cerita yang ane alami :
Pertama hampir jadi korban
pencopetan, saat itu tepatnya hari kamis tanggal 21 April 2013, Ane naik Bus
umum jurusan Bekasi-Bogor menuju terminal Baranang Siang, saat itu ane pake tas
ransel lumayan besar yang berisi notebook, Al-Qur’an Kecil, Jacket dan sepasang
pakaian ganti serta tempat pensil yang isinya dompet dll, sebelum perjalan
pulang ane udah siap siaga dengan mengepak tas serapih mungkin dan meletakkan
barang-barang yang lebih beharga didalam bagian tas yang kira-kira lebih aman
untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, karena ane selalu ingat pesan
Ummi dan keluarga harus berhati-hati apalagi ingat pesan bang Napi “Waspadalah…!!!”
Ane yakin tas ane udah aman, dan
selama perjalanan ane pegang tas dibagian depan agar lebih aman, setelah
kuarang lebih 4 jam berada di dalam Bis akhirnya tepat jam 13.45 sampai di
daerah Terminal Baranang Siang, ane udah merencanakan turun sebelum terminal untuk
ke Masjid Raya soalnya ane belum sempat solat Zhuhur “ Astaghfirulloh… telat
solatnya, mudah-mudahan temen-temen ga kaya ane ya telat solat…”
Bis sudah mendekati terminal, ane
siap-siap untuk turun dan ane lupa tas ane gendong dibelakang punggung, saat
ane ngantri keluar dari bis menuju pintu ane ngerasa ada yang mendesak-desak
dibelakang ane dan ane ngerasa ada suara ret sleting yang dibuka, perasaan ane
mulai ga enak ane langsung meraba bagian belakang tas ane,saat itu kondisinya susah
banget untuk memindahkan tas kebagian depan akhirnya ane cepat-cepat turun,
saat ane turun langsung ane balikin tas, “ Innalillahi, ternyata benar kedua
bagian tas ane sudah terbuka dan Alhamdulillah tidak ada satupun barang yang
raip diambil sang copet, beberapa detik kemudian ane mulai tersadar bahwa si
calon pencopet itu seorang laki-laki yang selama di bis duduk tepat dibelakang
kursi yang ane tempati, dan saat bergegas turun dari bis si lelaki itu membawa
sweater yang selalu ia lipat dikedua tangannya dibagian depan tak tiknya :
Si pencopet siap siaga dengan
membawa sweater untuk dapat menutupi barang yang ia copet, dan saat turun baik
itu berhasil atau gagal si pencopet langsung lari naik bis atau kendaraan umum
yang ada didepannya.
Cerita ke 2, ane melihat 2
pencopet yang sedang beraksi di bawah jembatan penyebrangan daerah paledang,
dekat stasiun Bogor.
Gini ceritanya, saat itu tepatnya
sekitar jam 10.00 hari minggu tanggal 14 April 2013, ane berangkat dari ruman
naik Angot 12 jurusan Cimanggu-Pasar Anyar, tujuannya mau ke Taman Kencana ada
Liqo mingguan disana bareng akhwat-akhwat BADARIS BOGOR tapi sebelumnya kumpul
di Stasiun Bogor untuk ketemu sang
Mentor Pengisi Liqo yang berasal dari Jakarta.
Saat itu angkot yang ane tumpangi
ngetem di bawah jembatan penyebrangan, kondisi ane dalam angkot sendirian, ga
ada penumpang lain hanya ada supir dan temannya yang duduk di bangku depan,
posisi ane duduk di belakang supir dan tiba-tiba ada pertunjukan yang tak terduga
tersuguh dihadapan ane ada 2 orang laki-laki berawak sedang tak terlalu tinggi
ataupun pendek, sedang celinguk celinguk mencurigakan seperti sedang mencari
mangsa segar dan apa yang terjadi gusy…???_ _ _ _ _ _ _ _
Dua orang tersebut kita langsung
sebut aja si pencopet 1 dan 2, dapet mangsa yang empuk, ada seorang laki-laki
yang berjalan dari arah stasiun bogor menuju arah ciomas, menggendong tas
rancel besar dipunggungnya, si pencopet 1 mulai berlari pelan mengejar
laki-laki bertas besar itu, perlahan si pencopet 1 meraih tas besar itu sambil
berjalan mengikuti langkah si lelaki sambil berusaha membuka tas itu tapi
saking cepatnya si mangsa berjalan si pencopetpun kewalahan merasa kesulitan
membuka tas itu lalu dia berkata sesuatu atau memberikan kode kepada si pencopet
2 yang berada tak jauh dari lokasi si pencopet 2, dari mimik wajah dan bibir si
pencopet 1 berkata pada si pencopet 2 “ Susah Euy, cari yang lain…”
Selang beberapa saat, setelah ke
2 pencopet itu celingak celinguk cari mangsa yang empuk, kemudian dapat mangsa
empuk yang tak jauh berbeda dengan mangsa sebelumnya yang gagal ia copet, namun
mangsa yang satu ini berarah ke stasiun dan si pencopet 1 mulai beraksi kembali
mengikuti langkah si mangsa 2, namun si mangsa 2 memiliki pergerakan dan respon
yang baik, ia merasakan kehadiran si pencopet 1 yang mulai menggerayangi tasnya
dan segera membalikan tasnya, lalu si pencopet 1 bergegas melangkahkan kaki
dengan lihai seolah tak melakukan apa-apa sedangkan si pencopet 2 hilang dari
pantauan ane.
Peristiwa itu sangat cepat kurang
dari 10 menit, mungkin sekitar 5 menit, saat peristiwa itu rasanya mulut ini
ingin teriak, dan menggerakan badan ini keluar untuk melakukan sesuatu ane
merasa gerah melihat kemunkaran yang terjadi di hadapan mata ane, tapi apa daya
rasa takut dan khawir ini membiarkan ane hanya duduk terdiam di dalam angkot
hanya mampu berdzikir dan berdoa agar pencopet itu gagal melakukan aksinya,
sampai akhirnya ada seorang penumpang ibu-ibu yang masuk kedalan angkot yang
ane tumpangi, saat peristiwa yang terjadi pada mangsa 2 ane menunjukan
peristiwa itu pada ibu-ibu yang baru saja masuk angkot, karena ane merasa
gelisah dan mencoba ingin berbagi agar si ibu pun tau betapa rawannya daerah
itu.
Ane ga habis fikir kedua pencopet
itu dengan santai melakukan aksinya di tempat umum dan ramai, dihadapan jejeran
PKL ( Padagang Kaki Lima ) dan disekitar jejeran tempat ngetemnya angkot-angkot
dari berbagai jurusan, dan ane rasa ga mungkin supir-supir angkot dan pedagang
sekitar tempat itu tidak melihat peristiwa itu, selain itu tak jauh dari lokasi
tepatnya didepan jembatan ada LAPAS ( Lembaga Pemasyarakatan ) PALEDANG…
Kemanakah aparat keamanan
setempat???
Dimana kepedulian masyarakat
sekitar???
Mungkinkah mereka semua sama
seperti ane merasa takut untuk bertindak???
Takut hal yang berbahaya malah
mengancam diri mereka sendiri???
Wallahu A’lam Bishowab…
Ya Rabb…
Engkaulah sebaik-baik pelindung,
maka lindungilah kami dari orang-orang yang hendak berbuat dzalim kepada kami,
dan karuniakanlah hidayahmu kepada orang-orang yang hendak berbuat dzalim dan
terbiasa melakukan kedzaliman serta kemungkaran, agar mereka kembali
kejalan-Mu, yaitu jalan yang Engkau Ridhoi.. Aamiin aamiin ya rabbal ‘alamiin…
Semoga postingan pengalaman ane
kali ini bisa lebih bermanfaat dan meningkatkan kewaspadaan kita dimanapun kita
berada…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar