a.
Sejarah Object Oriented Program ( OOP )
Object-Oriented
Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan suatu software
dimana dalam struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi object
dalam penyelesaian suatu proses/tugas.
Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object tersebut. Object akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan /action atau metode. Jika kita mencoba melihat bagaimana tugas disekitar kita diselesaikan, kita akan mengetahui bahwa kita berinteraksi dalam sebuah object-oriented world.
Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object tersebut. Object akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan /action atau metode. Jika kita mencoba melihat bagaimana tugas disekitar kita diselesaikan, kita akan mengetahui bahwa kita berinteraksi dalam sebuah object-oriented world.
Object-oriented programs terdiri dari objects yang berinteraksi satu sama lainnya untuk menyelesaikan sebuah tugas. Seperti dunia nyata, users dari software programs dilibatkan dari logika proses untuk menyelesaikan tugas. Contoh, ketika kamu mencetak sebuah halaman diword processor, kamu berarti melakukan inisialisasi tindakan dengan mengklik tombol printer. Kemudian kamu hanya menunggu respon apakah job tersebut sukses atau gagal, sedangkan proses terjadi internal tanpa kita ketahui. Tentunya setelah kamu menekan tombol printer, maka secara simultan object tombol tersebut berinteraksi dengan object printer untuk menyelesaikan job tersebut.
Konsep OOP dimulai pertengahan
1960-an dengan sebuah bahasa program SIMULA kemudian dilanjutkan di era 70-an
dengan SMALLTALK. Meskipun developer software tidak secara intensif
mengembangkan OOP, tetapi metodologi object-oriented tetap digunakan. Pada
pertengahan 80-an, bahasa OOP seperti C++ dan Eifle menjadi popular diantara
programmer computer. Popularitas OOP berlanjut pada tahun 90-an, banyak
pengembang software menggunakan konsep OOP seperti Java dll. Di tahun 2002,
versi terakhir dari Visual Studio, Microsoft memperkenalkan bahasa OOP baru
yaitu C# (dibaca C-sharp) serta upgrade Visual Basic, dan ini merupakan sebuah
bahasa OOP sesungguhnya.
b.
Konsep Object Oriented Programing
Konsep dari object
oriented programming (OOP) adalah lebih dari sekedar sebuah konsep pemrograman,
Object oriented programming adalah cara berpikir tentang aplikasi yang
mempelajari untuk berpikir bahwa aplikasi bukan sekedar prosedur melainkan
sebagai object dan real entity. Object yang dimaksud disini memiliki pengertian
suatu modul yang mengkombinasikan antara data dan kode program yang bekerja
sama dalam program dengan melewatkan proses satu sama lain. Jadi object
oriented programming merupakan cara yang paling efisien untuk menulis program
komputer yang sangat mudah untuk di kombinasikan dan untuk dipergunakan
kembali.
Object oriented
programming lebih memfokuskan kepada manipulasi object. Kenapa seorang
programmer harus mempelajari object oriented programming bahkan seorang
programmer yang tidak pernah bekerja dengan object oriented programing pun
harus mempelajarinya juga. Hal ini dikarenakan pada suatu hari nanti semua
bahasa pemrograman akan menambahkan kemampuan object oriented programming pada
bahasanya. Object oriented programming yang paling populer adalah java dan C++,
tetapi visual basic pun sudah ikut menambahakan kemampuan ini sejak meluncurkan
VB 4.0.
Kita akan melihat
beberapa konsep dasar dan term-term yang umum untuk seluruh bahasa Object
Oriented Programing :
1. Class
Class adalah
kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu
tujuan tertentu. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam
pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat
dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain
permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya
(relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan
jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program
akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui
program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah
ke sebuah program ataupun sebaliknya.
2. Objects
Object adalah
sebuah structure yang menggabungkan data dan prosedur untuk bekerja
bersama-sama. Objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah
program komputer berorientasi objek. Dalam term OOP, object adalah sebuah
structure yang menggabungkan data dan prosedur untuk bekerja bersama-sama.
Contoh, jika kamu tertarik dalam pelacakan data yang dihubungkan dengan produk,
kamu akan menciptakan sebuah object produk yang bertanggung jawab untuk
me-maintenance dan bekerja dengan data yang bersinggungan dengan produk. Jika
kamu ingin kemampuan mencetak dalam aplikasi kamu, kamu harus bekerja dengan
sebuah object printer yang bertanggung jawab untuk data serta metode yang
digunakan untuk berinteraksi dengan printermu.
3. Abstraction
Ketika membangun
objects dalam aplikasi OOP, adalah penting untuk menggabungkan konsep
abstraction ini. Jika kamu membangun aplikasi shipping, kamu harus membangun
object produk dengan atribut seperti ukuran dan berat. Warna adalah contoh
informasi yang tidak ada hubungannya dan harus dibuang. Tetapi ketika kamu
membangun orderentry application, warna menjadi penting dan harus termasuk
atribut object produk.
4. Encapsulation
Ciri penting
lainnya dari OOP adalah encapsulation.
Encapsulation
adalah sebuah proses dimana tidak ada akses langsung ke data yang diberikan,
bahkan hidden. Jika kamu ingin mendapat data, kamu harus berinteraksi dengan
object yang bertanggung jawab atas dara tersebut. Dalam contoh inventory, jika
kita ingin melihat atau mengupdate informasi atas produk, kita seharusnya
bekerja melalui object produk. Untuk membaca data, kita mengirimkan pesan ke
object produk, kemudian object produk akan membaca pesan dan mengirim pesan
balik ke kamu. Object produk mendefinisikan bahwa operasi dapat dilakukan pada
data produk. Jika kamu mengirim pesan untuk memodifikasi data dan jika object
produk menentukan bahwa permintaan itu valid maka permintaan tersebut akan
dilakukan dan akan mengirimkan pesan balik bersama hasilnya.
Dengan melakukan encapsulasi pada data, berarti kamu membuat data dari sistemmu lebih secure dan terpercaya. Karena kamu mengetahui bagaimana data diakses dan operasi apa yang sedang berjalan pada data. Hal ini membuat maintenance program menjadi lebih mudah. Kamu juga dapat memodifikasi metode yang digunakan untuk kerja pada data, dan jika kamu tidak merubah bagaimana metode itu diminta dan tipe response dikirim balik, maka kamu tidak dapat merubah object lain dengan
menggunakan metode tersebut.
Dengan melakukan encapsulasi pada data, berarti kamu membuat data dari sistemmu lebih secure dan terpercaya. Karena kamu mengetahui bagaimana data diakses dan operasi apa yang sedang berjalan pada data. Hal ini membuat maintenance program menjadi lebih mudah. Kamu juga dapat memodifikasi metode yang digunakan untuk kerja pada data, dan jika kamu tidak merubah bagaimana metode itu diminta dan tipe response dikirim balik, maka kamu tidak dapat merubah object lain dengan
menggunakan metode tersebut.
5. Polymorphism
Polymorphisms
adalah kemampuan 2 buah object yang berbeda untuk merespon pesan permintaan
yang sama dalam suatu cara yang unik. Bagaimana hal ini berhubungan dengan OOP?
Kamu dapat membuat objects yang dapat merespon pesan yang sama dalam
implementasi yang unik. Contohnya, kamu dapat mengirim pesan print ke object
printer yang akan mencetak pada printer, dan kamu juga dapat mengirim pesan
yang sama ke object screen yang akan menuliskan pada screen monitor. Dalam OOP,
kamu menerapkan tipe polymorphism melalui proses yang disebut overloading. Kamu
dapat mengimplementasikan metode yang berbeda pada sebuah object yang mempunyai
nama yang sama.
6. Inheritance
Menggunakan
inheritance dalam OOP untuk mengklasifikasikan objects dalam program sesuai
karakteristik umum dan fungsinya. Hal ini akan membuat pekerjaan bersama object
lebih mudah dan lebih intuitif. Hal ini juga membuat programming lebih mudah
karena memungkinkan kita untuk mengkombinasikan karakteristik umum kedalam
object parent dan mewariskan karakteristik ini ke child object.
7. Aggregation
7. Aggregation
Aggregation adalah
kondisi ketika object berisi gabungan dari object-object yang berbeda dan
bekerja bersama. Contoh mesin pemotong rumput terdiri dari object roda, objects
mesin, object pisau dan lain-lain. Object mesinpun merupakan gabungan dari
berbagai object. Kemampuan untuk menggunakan aggregation dalam OOP adalah satu
feature yang powerful yang memungkinkan model menjadi akurat.Pemrograman visual
membawa OOP ke level berikutnya. Tujuan pemrograman visual adalah agar
pemrograman menjadi lebih mudah bagi para programmer dan lebih mudah diakses
oleh kalangan nonprogrammer dengan meminjam bahasa OOP, dan mempraktikanya
secara grafis atau visual. Pemrograman visual memungkinkan pengguna untuk lebih
focus pada pemecahan masalah ketimbang cara menangani bahasa pemrograman.
·
Perbedaan objek dengan kelas:
1. Object diciptakan
dari Class.
2. Object merupakan
contoh jadi dari sebuah Class.
3. Class merupakan
template jadi dari sebuah objek yang di instantiasi.
4. Kita dapat menciptakan
sebuah Object atau lebih dari Class
2.
Java
3.
C++
5.
SIMULA
6.
Smalltalk
7.
Ruby
8.
Python
9.
PHP
10. C#
11. Delphi
12. Eiffel
13. Perl
Fauziah Sari 1111490
Sumber :
http://tutie-moelyanah.blogspot.com/p/contoh-pemrograman-berorientasi-objek.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar