Senin, 23 Desember 2013

Kata-katamu...

“Kamu cepat sekali berpaling…”

“Seolah-olah aku tiada harganya sama sekali…”

“Seperti kamu menemukan sebuah  permata, dan kamu melempar emas yang kamu pegang agar kamu bisa mengambil permata itu…”

untaian kata yang begitu tajam menusuk hati yang sedang dipenuhi rasa bersalah. Andai saja aku bisa menjabarkan segala kegelisahan diatas kertas putih ini, akan ku ungkap segalanya yang menjadikan kerisauan dihatiku…
caraku yang kurang tepat, mungkin itulah kesalahanku…
kurang bijaknya aku dalam menyikapi suatu permasalahan, mungkin itulah kekuranganku..
untuk apa sebuah penyesalan kini, aku tak mungkin mundur… jika itu aku lakukan maka akan semakin banyak yang akan terluka...
Perkataan dan permohonanan maaf, dapat dengan mudah dilayangkan… namun rasa kecewa tetaplah akan melekat…

“Seperti paku yang terlanjur ditancapkan didinding, jika dicabut kembali akan tetap berbekas…”

semuanya membuatku tertunduk dan seketika membuat ku melemah…bagai sebuah lilin yang menyala lambat laun terus meleleh dan kehilangan tubuhnya…

“Kamu lebih memilih menyakiti aku untuk kebahagiaan kamu…”

Semakin hancur saja hati ini, semua perkataannya begitu tajam bagaikan peluru-peluru yang terus menerus diluncurkan seolah takkan berhenti hingga tepat mengenai hatiku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar