Selasa, 30 April 2013

Pengenalan Konsep Object Oriented



a.       Sejarah Object Oriented Program ( OOP )
Object-Oriented Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan suatu software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi object dalam penyelesaian suatu proses/tugas.
Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object tersebut. Object akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan /action atau metode. Jika kita mencoba melihat bagaimana tugas disekitar kita diselesaikan, kita akan mengetahui bahwa kita berinteraksi dalam sebuah object-oriented world.

Object-oriented programs terdiri dari objects yang berinteraksi satu sama lainnya untuk menyelesaikan sebuah tugas. Seperti dunia nyata, users dari software programs dilibatkan dari logika proses untuk menyelesaikan tugas. Contoh, ketika kamu mencetak sebuah halaman diword processor, kamu berarti melakukan inisialisasi tindakan dengan mengklik tombol printer. Kemudian kamu hanya menunggu respon apakah job tersebut sukses atau gagal, sedangkan proses terjadi internal tanpa kita ketahui. Tentunya setelah kamu menekan tombol printer, maka secara simultan object tombol tersebut berinteraksi dengan object printer untuk menyelesaikan job tersebut.

Konsep OOP dimulai pertengahan 1960-an dengan sebuah bahasa program SIMULA kemudian dilanjutkan di era 70-an dengan SMALLTALK. Meskipun developer software tidak secara intensif mengembangkan OOP, tetapi metodologi object-oriented tetap digunakan. Pada pertengahan 80-an, bahasa OOP seperti C++ dan Eifle menjadi popular diantara programmer computer. Popularitas OOP berlanjut pada tahun 90-an, banyak pengembang software menggunakan konsep OOP seperti Java dll. Di tahun 2002, versi terakhir dari Visual Studio, Microsoft memperkenalkan bahasa OOP baru yaitu C# (dibaca C-sharp) serta upgrade Visual Basic, dan ini merupakan sebuah bahasa OOP sesungguhnya.

b.      Konsep Object Oriented Programing
Konsep dari object oriented programming (OOP) adalah lebih dari sekedar sebuah konsep pemrograman, Object oriented programming adalah cara berpikir tentang aplikasi yang mempelajari untuk berpikir bahwa aplikasi bukan sekedar prosedur melainkan sebagai object dan real entity. Object yang dimaksud disini memiliki pengertian suatu modul yang mengkombinasikan antara data dan kode program yang bekerja sama dalam program dengan melewatkan proses satu sama lain. Jadi object oriented programming merupakan cara yang paling efisien untuk menulis program komputer yang sangat mudah untuk di kombinasikan dan untuk dipergunakan kembali.

Object oriented programming lebih memfokuskan kepada manipulasi object. Kenapa seorang programmer harus mempelajari object oriented programming bahkan seorang programmer yang tidak pernah bekerja dengan object oriented programing pun harus mempelajarinya juga. Hal ini dikarenakan pada suatu hari nanti semua bahasa pemrograman akan menambahkan kemampuan object oriented programming pada bahasanya. Object oriented programming yang paling populer adalah java dan C++, tetapi visual basic pun sudah ikut menambahakan kemampuan ini sejak meluncurkan VB 4.0.
Kita akan melihat beberapa konsep dasar dan term-term yang umum untuk seluruh bahasa Object Oriented Programing :

1. Class
Class adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.

2. Objects
Object adalah sebuah structure yang menggabungkan data dan prosedur untuk bekerja bersama-sama. Objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek. Dalam term OOP, object adalah sebuah structure yang menggabungkan data dan prosedur untuk bekerja bersama-sama. Contoh, jika kamu tertarik dalam pelacakan data yang dihubungkan dengan produk, kamu akan menciptakan sebuah object produk yang bertanggung jawab untuk me-maintenance dan bekerja dengan data yang bersinggungan dengan produk. Jika kamu ingin kemampuan mencetak dalam aplikasi kamu, kamu harus bekerja dengan sebuah object printer yang bertanggung jawab untuk data serta metode yang digunakan untuk berinteraksi dengan printermu.

3. Abstraction
Ketika membangun objects dalam aplikasi OOP, adalah penting untuk menggabungkan konsep abstraction ini. Jika kamu membangun aplikasi shipping, kamu harus membangun object produk dengan atribut seperti ukuran dan berat. Warna adalah contoh informasi yang tidak ada hubungannya dan harus dibuang. Tetapi ketika kamu membangun orderentry application, warna menjadi penting dan harus termasuk atribut object produk.

4. Encapsulation
Ciri penting lainnya dari OOP adalah encapsulation.
Encapsulation adalah sebuah proses dimana tidak ada akses langsung ke data yang diberikan, bahkan hidden. Jika kamu ingin mendapat data, kamu harus berinteraksi dengan object yang bertanggung jawab atas dara tersebut. Dalam contoh inventory, jika kita ingin melihat atau mengupdate informasi atas produk, kita seharusnya bekerja melalui object produk. Untuk membaca data, kita mengirimkan pesan ke object produk, kemudian object produk akan membaca pesan dan mengirim pesan balik ke kamu. Object produk mendefinisikan bahwa operasi dapat dilakukan pada data produk. Jika kamu mengirim pesan untuk memodifikasi data dan jika object produk menentukan bahwa permintaan itu valid maka permintaan tersebut akan dilakukan dan akan mengirimkan pesan balik bersama hasilnya.
Dengan melakukan encapsulasi pada data, berarti kamu membuat data dari sistemmu lebih secure dan terpercaya. Karena kamu mengetahui bagaimana data diakses dan operasi apa yang sedang berjalan pada data. Hal ini membuat maintenance program menjadi lebih mudah. Kamu juga dapat memodifikasi metode yang digunakan untuk kerja pada data, dan jika kamu tidak merubah bagaimana metode itu diminta dan tipe response dikirim balik, maka kamu tidak dapat merubah object lain dengan
menggunakan metode tersebut.

5. Polymorphism
Polymorphisms adalah kemampuan 2 buah object yang berbeda untuk merespon pesan permintaan yang sama dalam suatu cara yang unik. Bagaimana hal ini berhubungan dengan OOP? Kamu dapat membuat objects yang dapat merespon pesan yang sama dalam implementasi yang unik. Contohnya, kamu dapat mengirim pesan print ke object printer yang akan mencetak pada printer, dan kamu juga dapat mengirim pesan yang sama ke object screen yang akan menuliskan pada screen monitor. Dalam OOP, kamu menerapkan tipe polymorphism melalui proses yang disebut overloading. Kamu dapat mengimplementasikan metode yang berbeda pada sebuah object yang mempunyai nama yang sama.

6. Inheritance
Menggunakan inheritance dalam OOP untuk mengklasifikasikan objects dalam program sesuai karakteristik umum dan fungsinya. Hal ini akan membuat pekerjaan bersama object lebih mudah dan lebih intuitif. Hal ini juga membuat programming lebih mudah karena memungkinkan kita untuk mengkombinasikan karakteristik umum kedalam object parent dan mewariskan karakteristik ini ke child object.
7. Aggregation
Aggregation adalah kondisi ketika object berisi gabungan dari object-object yang berbeda dan bekerja bersama. Contoh mesin pemotong rumput terdiri dari object roda, objects mesin, object pisau dan lain-lain. Object mesinpun merupakan gabungan dari berbagai object. Kemampuan untuk menggunakan aggregation dalam OOP adalah satu feature yang powerful yang memungkinkan model menjadi akurat.Pemrograman visual membawa OOP ke level berikutnya. Tujuan pemrograman visual adalah agar pemrograman menjadi lebih mudah bagi para programmer dan lebih mudah diakses oleh kalangan nonprogrammer dengan meminjam bahasa OOP, dan mempraktikanya secara grafis atau visual. Pemrograman visual memungkinkan pengguna untuk lebih focus pada pemecahan masalah ketimbang cara menangani bahasa pemrograman.
·         Perbedaan objek dengan kelas:
1.      Object diciptakan dari Class.
2.      Object merupakan contoh jadi dari sebuah Class.
3.      Class merupakan template jadi dari sebuah objek yang di instantiasi.
4.      Kita dapat menciptakan sebuah Object atau lebih dari Class
c.       Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
1.      Visual Foxpro
2.      Java
3.      C++
5.      SIMULA
6.      Smalltalk
7.      Ruby
8.      Python
9.      PHP
10.  C#
11.  Delphi
12.  Eiffel
13.  Perl

Fauziah Sari 1111490

Sumber :

http://tutie-moelyanah.blogspot.com/p/contoh-pemrograman-berorientasi-objek.html

Senin, 15 April 2013

Pentingnya Menjaga Lisan...



“Pentingnya Menjaga Lisan
Karena Setiap Ucapan Akan Masuk Kedalam Catatan Amal”

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....
Puji dan syukur kehadirat Allah Rabb semesta alam, dan Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa berpegang teguh pada manhajnya hingga hari kiamat. Amma Ba'du...
Sahabat Fillah, Alhamdulillah pada kesempatan ini ana akan menyampaikan kultum tentang “Pentingnya menjaga lisan” perlu kita ingat sahabat sesungguhnya setiap ucapan akan masuk dalam catatan amal, sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, (artinya) :
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf : 18)
Ucapan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah yang diucapkan oleh manusia, keturunan Adam. Ucapan tersebut dicatat oleh Malaikat yang sifatnya Raqib dan ‘Atid yaitu senantiasa dekat dan tidak pernah lepas dari seorang hamba. Malaikat tersebut tidak akan membiarkan satu kalimat dan satu gerakan melainkan ia akan mencatatnya. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala (artinya) :
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Infithar : 10-12)
Sahabat fillah, Allah mengkaruniakan kita sebuah lidah, selain sebagai indera perasa dan yang utama adalah untuk berkata, seperti yang kita ketahui bahwa lidah memang tidak bertulang sekali kita gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul- Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ketahuilah, setiap orang harus menjaga lisannya dari seluruh perkataan, kecuali ucapan yang jelas manfaatnya. Apabila belum jelas manfaatnya, maka ditekankan baginya agar lebih memilih diam. Sebab ucapan yang mubah itu bisa menyeret kepada yang haram dan makruh.
Bahkan kenyataan seperti ini sangat banyak dan sering terjadi. Sedangkan keselamatan tidak dapat dinilai dengan apapun.” (Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 284)
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Jikaseseorang hendak berbicara, maka hendaklah ia berpikir terlebih dahulu. Jika ia yakin bahwa ucapan itu tidak merugikannya, maka bicaralah. Jika ia yakin bahwa ucapan tersebut mengandung muhdharat atau ia masih ragu-ragu, maka hendaklah ia menahan (lisannya)” (Al-Adzkaar, karya An-Nawawi, 2/713-714)

Allah Subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan kita semua untuk berkata yang benar, seperti tertulis dalam firman-Nya (artinya) :
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS. Al-Ahzab : 70)
Sahabat Fillah, Allah telah memerintahkan kita untuk berkata benar itu artinya kita dilarang untuk mengatakan perkataan yang tidak benar atau suatu kebohongan baik mengenai diri kita maupun orang lain karena kebohongan akan menjerat kita pada dosa berkelanjutan sebab sekali kita berkata bohong kita akan mengatakan kebohongan lainnya untuk terus berusaha menutupi kebohongan sebelumnya.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda (artinya) :
“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah pun mengingatkan kita untuk tidak banyak bicara karena hal itu akan membuat hati kita menjadi keras, sebagaimana Diriwayatkan dari Abdullah ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya):
“Janganlah memperbanyak pembicaraan selain dzikrullah Karena banyak bicara selain dzikrullah akan membuat hati menjadi keras. Sesungguhnya manusia yang paling jauh dari Allah adalah (yang memiliki) hati yang keras keras.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no 2411; Al-Baihaqi dalam Asy-Syu’ab no 4951; Malik dalam Al-Muwatha’,II/986)
Hadits ini dishahihkan oleh Ahmad Syakir dalam Umdatut Tafsir I/168 dan dihasankan oleh Syu’aib Al-Arnauth dalam Jami' Al-Ushul, XI/737.
Sahabat Fillah, dari sabda Rasulullah di atas selain melarang kita memperbanyak pembicaraan yang tidak bermanfaat, rasulullah pun mengingatkan kita untuk selalu berdzikir mengingat Allah karena dengan banyak mengingat Allah kita akan terhindar dari perilaku – perilaku yang kurang manfaat seperti halnya yang banyak terjadi di sekitar kita, kadang secara tidak sadar kita melontarkan kata-kata yang menyinggung atau menyakitkan hati orang lain serta pembicaraan – pembicaraan yang akhirnya menjurus pada Ghibah atau menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka jika hal tersebut disebutkan. Baik mengenai jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, akhlaknya, bentuk lahiriahnya dan sebagainya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya."( QS. Al Hujurat 49).

Sahabat Fillah, lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu untuk dijaga dan dikendalikan. Sesungguhnya lidah adalah penerjemah hati dan pengungkap isi hati. Oleh karena itulah setelah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan istiqomah. beliau mewasiatkan untuk menjaga lisan.
Dan lurusnya lidah itu berkaitan dengan kelurusan hati dan keimanan seseorang.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya) :
"Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan tidak akan masuk Surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya” (Diriwayatkan oleh Ahmad, no. 12636 dan dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin, 3/13).

An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ketahuilah, setiap orang harus menjaga lisannya dari seluruh perkataan, kecuali ucapan yang jelas manfaatnya. Apabila belum jelas manfaatnya, maka ditekankan baginya agar lebih memilih diam. Sebab ucapan yang mubah itu bisa menyeret kepada yang haram dan makruh.
Bahkan kenyataan seperti ini sangat banyak dan sering terjadi. Sedangkan keselamatan tidak dapat dinilai dengan apapun.” (Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 284)

Intinya, penting sekali memperhatikan lisan sebelum berucap.
An-Nawawi rahimahullah menyampaikan dalam kitabnya Riyadhush Sholihin nasehat yang amat bagus, “Ketahuilah bahwa sepatutnya setiap orang yang telah dibebani berbagai kewajiban untuk menahan lisannya dalam setiap ucapan kecuali ucapan yang jelas maslahatnya. Jika suatu ucapan sama saja antara maslahat dan bahayanya, maka menahan lisan untuk tidak berbicara ketika itu serasa lebih baik. Karena boleh saja perkataan yang asalnya mubah beralih menjadi haram atau makruh.
Inilah yang seringkali terjadi dalam keseharian. Jalan selamat adalah kita menahan lisan dalam kondisi itu.”
Jika lisan ini benar-benar dijaga, maka anggota tubuh lainnya pun akan baik. Karena lisan adalah interpretasi dari apa yang ada dalam hati dan hati adalah tanda baik seluruh amalan lainnya.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Bila manusia berada di waktu pagi, seluruh anggota badan akan patuh pada lisan. Lalu anggota badan tersebut berkata pada lisan : Takutlah pada Allah bersama kami, kami bergantung padamu. Bila engkau lurus kami pun akan lurus dan bila engkau bengkok (menyimpang) kami pun akan seperti itu.” (HR. Tirmidzi no. 2407. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Hadits ini pertanda bahwa jika lisan itu baik, maka anggota tubuh lainnya pun akan ikut baik.

Sahabat fillah, Betapa pentingnya menjaga lisan karena dengan menjaga lisan kita akan mendapatkan banyak manfaat yaitu :
·         Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya.
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab : “(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
·         Mendapat jaminan dari Rasulullah untuk masuk ke surga.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d (artinya) : “Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari )
·         Allah akan mengangkat derajatnya dan memberikan ridha-Nya kepadanya.
Rasulullah bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah (artinya) :
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari )
“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.” (At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Subhanalloh, betapa mulianya orang – orang yang dapat menjaga lisannya, oleh karena itu, marilah kita menjaganya lisan ini dan mengunakannya dalam kebaikan, penuh doa dan harapan. Karena segala sesuatu yang kita ucapkan, kelak akan diminta pertanggung jawabannya dihadapan Allah subhana wa Ta'ala. Semoga Allah meneguhkan kita dalam iman, mengampuni, merahmati, dan menjaga kita dari segala sebab keburukan. Aamiin ya Robbal 'alamin....




Sumber : http://muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/setiap-ucapan-akan-masuk-catatan-amal.html